laman

Selasa, 29 Maret 2011

STUDENT GOVERNMENT (Rekonseptualisasi Student Goverment Menuju Good Governance)

Hakekat kampus sebagai miniatur Negara tidaklah terlalu berlebihan. Kampus dianalogikan sebagai bentuk mini dari  Negara, di mana seluruh bentuk aktivitas dan sistem yang berjalan dalam ranah kampus merefleksikan aktivitas layaknya sebuah negara. Organisasi Mahasiswa atau yang sering disingkat ORMAWA (student government) Fakultas Syari’ah dan Hukum merupakan sebuah organisasi yang berada di bawah naungan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang terbentuk melalui proses demokratisasi lewat PEMILWA (Pemilihan Umum Mahasiswa) di mana keseluruhan jajaran birokrasi ORMAWA tersebut dipilih secara langsung oleh seluruh mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum. 
Dalam sistem pemerintahan Indonesia kita mengenal tiga elemen dasar (trias politica) yaitu badan legeslatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam konteks UIN Sunan kalijaga khususnya di fakultas Syari’ah dan Hukum peran yudikatitif kurang begitu diperlukan, meskipun keberadaannya sempat mewarnai dinamika pemerintahan di tingkatan fakultas namun hal tersebut tidak berlangsung lama. Hal tersebut kemudian menjadikan peran badan legeslatif begitu penting karena selain berperan sebagai legislasi, kontroling, dan budgeting dia juga memiliki peran untuk membangun lembaga yang integrated dan sekaligus sebagai pengayom badan-badan lain yang ada dalam ranah ORMAWA. Sedangkan badan eksekutif berperan sebagai pelaksana lapangan yang bertumpu pada sistem dan mekanisme yang dibentuk oleh badan legeslatif
Organisasi Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum terdiri dari tiga elemen, yakni:
Legislatif (SEMA-F), Eksekutif  meliputi: BEM-F, BEM-J/HIMA (BEMJ-AS, BEMJ-JS, BEMJ-MU, BEMJ-PMH, BEMJ-KUI, HIMA IH), sementara Badan Otonom Mahasiswa terdiri dari PSKH (Pusat Study dan Konsultasi Hukum) dan Majalah Mahasiswa Advokasia yang bergerak dalam bidang pers.
Keberadaan ORMAWA di fakultas Syari’ah dan Hukum memiliki posisi dan fungsi yang sangat signifikan dan strategis guna menumbuhkan iklim sinergitas antara birokrasai dan mahasiswa. Tidak dapat kita pungkiri pada kenyataannya di lapangan sering terjadi perbenturan antara kebijakan birokrasi dengan kebutuhan mahasiswa hal tersebut dilatar belakangi oleh adanya mispersepsi antara dua entitas ini dalam mewujudkan tujuan yang sama yakni menjadi lebih baik. Bertolak dari hal tersebut dirasa perlu adanya satu elemen yang mampu menyuarakan aspirasi mahasiswa sebagai antitesa dari kebijakan-kebijakan yang dirasa tidak mewakili kepentingan mahasiswa bahkan merugikan mahasiswa. Tidak cukup sampai disini peran ORMAWA yang sangat penting adalah menjalin komunikasi dan interaksi secara kontinue dengan kedua belah pihak sehingga tercipta kesamaan persepsi dan interprestasi.   Tampak semakin jelas peran ORMAWA sebagai wadah aspirasi sekaligus tempat meramu muatan intelektual bagi mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Hal ini pula yang menjustifikasi keberadaan ORMAWA (Student government) tidak berangkat dari ruang maupun waktu yang kosong.  Ia muncul seiring dengan kebutuhan mahasiswa. Arti keberadaan ORMAWA (student government) bagi mahasiswa dinarasikan sebagai “ruang dialektika, mediator antara mahasiswa dengan birokrat kampus, sekaligus sebagai monitoring kebijakan birokrat.” Konsekuensinya siapapun yang menduduki jabatan sebagai pengurus ORMAWA harus siap dan mampu menampung dan menyuarakan aspirasi rakyat (mahasiswa) menuju  terciptanya suatu tatanan yang lebih baik dan faham tentang birokrasi. Peran serta ORMAWA tidak cukup dan terbatas pada tatanan internal kampus, lebih luas lagi ORMAWA mampu menyuarakan aspirasi mahasiswa dalam lingkup eksternal kampus. Terbukti dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak dan melibatkan diri dalam lingkup yang lebih luas lagi baik tingkat regional maupun nasional. Apalah artinya ide-ide berlian dari individu-individu yang berkualitas tanpa adanya kendaraan yang mampu mengantarkan pada terciptanya tujuan yang dicita-citakan. Begitupula sebaliknya kendaraan yang berkualitas terbaikpun tak kan ada artinya tanpa adanya sopir yang mampu menjalankannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar